Ketahui Penyebab Penyakit TBC dan Cara Penyembuhanya

Thursday, January 17, 20130 komentar

Penyakit TBC atau yang dalam bahasa medis disebut tuberculosis dahulunya merupakan salah satu penyakit yang mematikan, sehingga Pada tahun 1992 badan kesehatan dunia atau yang biasa disebut WHO telah mencanangkan penyakit TBC sebagai Global Emergency. Pada than 2004 ada sebuah data statistic yang mengatakan bahwa penyakit TBC ini membunuh 2 juta penderitanya setiap tahun, terutama di Negara-negara kawasan asia dan afrika. Di Negara Indonesia sendiri termasuk 5 besar dengan jumlah penderita TBC terbanyak dikawasan Asia. Penyakit ini juga lazim menyerang orang-orang penderita HIV atau AIDS.

Ketika seseorang terinfeksi tuberculosis, maka bakteri di paru-paru akan berkembang biak dan menyebabkan pneumonia bersama dengan nyeri dada, batuk darah, dan batuk berkepanjangan. Selain itu, kelenjar getah bening di dekat jantung dan paru-paru membesar. Sistem kekebalan tubuh yang membentuk jaringan parut atau fibrosis akan membantu melawan infeksi dan mencegah penyakit menyebar ke seluruh tubuh dan ke orang lain. Jika sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan TBC , maka akan beresiko terjadinya pneumonia dan kerusakan ginjal, tulang, dan selaput otak yang melapisi sumsum tulang belakang dan otak.

Tuberkulosis masih merupakan penyakit saluran pernapasan yang paling sering ditemukan di Indonesia. Keterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan ketidakpatuhan dalam menjalani pengobatan mempunyai dampak yang besar karena pasien Tuberkulosis akan menularkan penyakitnya pada lingkungan,sehingga jumlah penderita semakin bertambah.

CT scan penyakit TBC
Apa itu penyakit TBC ( Tuberculosis )?
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis. TBC dapat mempengaruhi paru-paru, tetapi juga dapat mempengaruhi organ dalam sistem saraf pusat, sistem limfatik, dan sistem peredaran darah antara lain.

Menurut kamus medis Medilexicon's, TBC adalah Sebuah penyakit tertentu yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis, basil tuberkulum, yang dapat mempengaruhi jaringan hampir semua atau organ tubuh.
Apa yang penyebab penyakit TBC?
Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyebar dari orang ke orang melalui partikel udara. Hal ini memang tidak selalu menjamin bahwa orang yang menghirup particle udara yang tercemar oleh bakteri TBC bisa langsung terkena TBC, karena sistem kekebalan tubuh memiliki pengaruh yang cukup kuat untuk menghancurkan bakteri TBC.
Apa saja gejala pada penyakit TBC?
Gejala penyakit TBC secara umum yang dapat dilihat dari orang yang terinfeksi oleh bakteri TBC adalah mengalami penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, sesak napas, demam, keringat malam, menggigil, dan hilangnya nafsu makan. Gejala khusus yang terjadi ketika TBC sudah menyerang adalah, batuk darah, nyeri dada, dan rasa sakit saat bernapas atau batuk.
Bagaimana diagnosis pasti penyakit TBC?
Diagnosis penyakit TBC biasanya terjadi setelah kombinasi tes kulit, dan tes darah. Tes diagnostik yang paling umum adalah tes kulit sederhana yang disebut tes Mantoux. Tes Mantoux terdiri dari sejumlah protein kecil murni derivatif (PPD) tuberkulin yang disuntikkan ke lengan bawah. Setelah 48 sampai 72 jam, dokter atau perawat akan mencari reaksi di tempat suntikan, benjolan, keras merah yang timbul biasanya menunjukkan tes positif untuk diagnose penyakit TBC. Tes darah juga dapat digunakan untuk menentukan apakah TB aktif atau laten ( tidak aktif ).
Siapa yang dapat terkena penyakit TBC?
Tuberkulosis menyebar dari orang ke orang, media penularanya bisa melalui tetesan dahak kecil, batuk, bersin, teriakan, atau meludah dari penderita TBC dan akan menyebar melalui udara. Beberapa orang yang memiliki risiko tinggi dari penularan TBC adalah:
  • Mereka yang hidup atau sering berinteraksi dengan penderita TBC aktif 
  • Mereka yang berasal dari negara-negara dengan TBC endemik 
  • Penghuni panti jompo, dan narapidana 
  • Pecandu alkohol dan pengguna narkoba jenis suntikan 
  • Penderita gizi buruk 
  • Penderita penyakit diabetes, pasien kanker, dan orang-orang dengan HIV / AIDS atau masalah sistem kekebalan tubuh
  • Petugas kesehatan Pekerja di kamp-kamp pengungsi atau tempat penampungan
Bagaimana mencegah penyakit TBC?
Ada vaksin untuk tuberkulosis yang disebut vaksin BCG yang biasanya digunakan di beberapa Negara. Vaksin ini dilakukan untuk melindungi anak-anak dan bayi dari penularan penyakit TBC, namun vaksin tersebut belum bisa menjamin 100% untuk tidak terkena penyakit TBC, karena ada beberapa kasus orang dewasa yang pada waktu kecil mendapatkan vaksin akan tetapi saat dewasa dia terkena penyakit TBC.
Bagaimana cara mengobati penyakit TBC?
Pengobatan untuk TB tergantung pada apakah penyakit ini aktif ataukah laten. Jika TBC dalam keadaan tidak aktif, sebuah antibiotik yang disebut isoniazid (INH) akan diresepkan selama enam sampai dua belas bulan. Akan tetapi obat jenis INH tidak direkomendasikan untuk wanita hamil, karena dapat menyebabkan efek samping seperti kerusakan hati dan neuropati perifer.

Pengobatan Tuberkulosis berlangsung cukup lama yaitu sekitar 6 bulan lamanya pengobatan dan selanjutnya akan dilakuka dievaluasi oleh dokter untuk menentukan apakah perlu dilanjutkan atau berhenti. Hambatan terbesar untuk pengobatan yang sukses adalah pasien berhenti minum obat, hal ini dikarenakan mereka merasa bahwa kondisi sudah lebih baik.

Padahal sangat penting untuk menyelesaikan konsumsi obat yang dianjurkan dokter, untuk benar-benar membasmi bakteri TBC dari tubuh. Pasien penyakit TBC tidak menyadari jika mereka berhenti mengkonsumsi obat dan bakteri belum mati maka fatal akibatnya yaitu pengobatan tidak berhasil dan kuman menjadi kebal disebut MDR ( multi drugs resistance ), jika sudah terjadi seperti itu maka akan semakin mempersulit keadaan, karena akan lebih sulit dalam pengobatannya dan juga lebih memerlukan biaya yang besar bagi penderitanya sendiri.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2011. kliniksehat.org - All Rights Reserved